Berada di tempat asing
bersama orang asing merupakan suatu hal yang tidak mudah. Terlebih, harus
menyatu dengan budaya asing. Akan tetapi, semuanya terasa sangat menyenangkan
jika saling menghargai satu sama lain untuk mencapai misi yang sama.
Budaya bukanlah sebuah
jembatan pemisah manusia. Sebaliknya, budaya membuat manusia menyatu dalam
perbedaan. Sebagai tamu, kita haruslah menghormati budaya dimana kaki kita
berpijak. Bukan budaya yang harus menghormati dan mengikuti kita.
Desa Legung Timur dengan
budaya tidur di atas kasur pasir mengajarkan kami banyak makna serta ilmu.
Tentang keramahan penduduk, senyum anak-anak ketika bermain, tegur sapa ketika
bersimpangan, serta perjuangan nelayan untuk keluarganya. Perihal pengabdian
kepada masyarakat, kami juga belajar banyak dari budaya masyarakatnya. Dimana
sebagus apapun alas tidur manusia, tidak akan membuat hati dan tingkah lakunya
lembut.
Di sini, kita disatukan
untuk mengabdi
PJ: Yenita Puspitasari,
Fauzi Ardiansyah, Khansa Daffa Zulhazmi, Zahrotul Qolbiyah
Penulis: Zulfikar Yusuf
Baiquni, , Fitrih Ana Anisah, Siti Madinatul Munawwarah, Rahma Fitriyani, Dini
Wulan Suci, Andicho Putra Argadinata, Rizal Alfianto, J.M. Havidz Yasal
Al-Afghoni, Moh. Fajar Rahmanto, Aqsha Nurulfranidya S., Muhammad Rafi Alhanif
Editor: Ach. Dafid,
S.T., M.T.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar