Rabu, 02 Agustus 2017

SEJARAH DESA LEGUNG TIMUR


Berasai dari dua kata AGUNG dan WALLI dimana dalam makna kata tersebut memiliki arti buyut yang sakti yang bernama syafi’ei. Pada masa penjajahan belanda beliau adalah sosok yang menjadi panutan masyarakat karena kesaktian yang dimilikinya dan beliau adalah seorang yang sangat menjunjung tinggi, nilai sopan santun dan berbuadaya. Akan tetapi sesuatu yang menarik dalam budaya sopan dan santun masyarakat adalah logat kultur yang keras, hal tersebut dikarenakan masyarakat legung adalah masyarakat pesisir.
Pada zaman dahulu terjadilah pertempuran sengit antara nenek moyang Legung (Gung Walli/Syafi’ei) dengan Raja Bali dalam perebutan putri mahkota yang konon ceritanya Putri tersebut akan dijadikan permaisuri oleh Raja Bali, namun oleh karena factor kepercayaan yang berbeda hal tersebut menjadikan sebuah permusuhan antara kedua belah pihak. Kemenangan Agung Walli terhadap Raja Bali menjadi kebhagiaan tersendiri bagi masyarakat Legung yang disebabkan telinga Raja Bali putus di tanganya, dan sampai saat ini symbol kemenangna Agung Walli terhada Raja Bali dimavestasikan dan jajahan sesajen, dalam bahasa Legung dinamakan Jajan Kopeng Bali.
Sumber lain mengatakan tentang asala mula Desa Legung Timur pada zaman nenek moyangnya terdahulu adalah sesepuh yang mempunyai keahlian lain sebagai pengrajin Gong yang terkenal oleh daerah luar Desa Legung Timur. Masyarakat luar daerah mengenal Desa Legung sebagai sebutan daerah tempat pelelangan ikan (TPI).
Sementara Legung terbagi menjadi dua wilayah yaitu Desa Legung Barat dan Desa Legung Timur, sedangkan daerah lain yang ada disekitarnya seperti : Desa Jangkong, Desa Dapenda, Desa Bilangan lebih senang menyebut identitasnya sebagai masyarakat Legung.
Pada umunya masyarakat Legung Timur dan Desa Legung Barat adalah nelayan dengan mata pencaharian penduduk sebagai pelaut yang sudah merupakan pekerjaan tetap mereka. Pekerjaan melaut dilakukan pada jam malam untuk menangkap ikan di laut lepas yang merupakan batas utara Desa Legung Timur dan Desa Legung Barat merupakan aktivitas keseharian dalam menekuni pekerjaanya sebagai seorang nelayan. Sebagian pula masyarakat Legung Barat dan Masyarakat  Legung Timur berprofesi sebagai petani pedagang dan pengusaha.

Tidak ada komentar:

Masyarakat Desa Legung Timur