Selasa, 08 Agustus 2017

Sosial Budaya Masyarakat Desa Legung Timur

Perspektif budaya masyarakat di Desa Legung Timur sangat kental dengan budaya Islam. Hal ini dapat dimengerti karena hampir semua desa di Kabupaten Sumenep sangat kuat terpengaruhi pusat kebudayaan Islam yang tercermin dari keberadaan pondok-pondok pesantren yang ada di Sumenep.
Dari latar belakang sosial budaya, kita bisa melihat aspek budaya dan sosial yang  berpengaruh dalam kehidupan masyarakat, diidalam hubunganya dengan agama yang dianut misalnya Islam sebagai agama mayoritas yang dianut masyarakat, dalam menjalanknya sangat kental

Sabtu, 05 Agustus 2017

Kondisi Geografis Desa Legung Timur Batang batang Sumenep

 Wilayah Desa Legumg Timur secara geografis berada di 11 0 BB- 11 05’ BT dan 091’ LU -092 LS dengan topography wilayah Desa Legung Timur berada pada ketinggian-0-19 m dari permukaan laut.
Angka curah hujan rata-rata cukup rendah, sebesar 93,00 mm pertahun sebgaimana daerah lain di Indonesia, Desa Legung Timur beriklm tropis dengan kelembaban udara kurang lebih 65% dan suhu udara rata-rata 24-32 , serta curah hujan terendah terjadi pada bulan juni-oktober.
Iklim Desa Legung Timur sama dengan iklim keseluruhan Kabupaten Sumenep, yakni iklim tropis dengan 2 musim, yaitu musim hujan antara November-april dan musim kemarau antara bulan april-november.
Secara administrasi Desa Legung Timur terletak sekitar 6,7 Km dari Ibukota Kecamatan Batang batang, kurang lebih 27,7 Km dari Kabupaten Sumenep, dengan dibatasi oleh wilayah desa-desa tetangga diantaranya di Sebelah utara perbatasan dengan Laut Jawa, sebelah timur berbatasan dengan Desa Dapenda. Di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Nyabakan Barat sedangakan di sebelah barta berbatasan dengan Desa Legung Barat. 

Adapun pembagian wilayah pemerintahan Desa Legung Timur terdiri atas delapan Dusun dengan 46 Rukun Tetangga (RT)  yang meliputi :
a. Dusun Bukabu terdiri atas 3 Rukun Tetangga
b. Dusun Legung terdiri atas 3 Rukun Tetangga
c. Dusun Paseser Barat terdiri atas 10  Rukun Tetangga
d. Dusun Paseser Timur terdiri atas 10 Rukun Tetangga
e. Dusun Samburat terdiri atas 6 Rukun Tetangga
f. Dusun Pasaran terdiri atas 4 Rukun Tetangga
g. Dusun Kalerker terdiri atas 4 Rukun Tetangga
h. Dusun Guntong terdiri atas 6 Rukun Tetangga
Luas wilayah Desa Legung Timur sebesar 368,63 Ha. Luas lahan yang ada terbagi dalam beberapa peruntukan, dapat dikelompokan seperti untuk fasilitas umum, pemukiman, pertanian, kegiatan ekonomi, dan lain-lain. Luas lahan yang diperuntukan fasilitas umum diantaranyaluas lahan untuk jalan, kuburan, sungai, dll 2,5 Ha; luas lahan untuk bangunan umum 52,00 Ha. Untuk aktifitas kegiatan perekonomian masyarakat pada umumnya yaitu pertanian yang terdir dari lahan sawah- Ha,  ladang/ tegalan 314,13 Ha.
Adapun jenis tanah pada umumnya termasuk jenis Aluvial dimana jenis tanah ini cukup sesuai untuk kegiatan pertanian namun cukup labil, sehingga mengakibatkan banyak jalan yang cepat rusak.

PEMBUATAN PETIS

Sebagian besar masyarakat Legung Timur bermata pencaharian menjadi nelayan. Hasil tangkapanya  sebagian mereka diolah menjadi petis, petis sebagai pengasilan jika hasil tangkapnya lebih dan ketika daya jual ikan murah.
Petis sendiri merupakan campuran untuk berbagai pelengkap sebuah makanan, bagi masyarakat madura petis merupakan cita rasa tersendiri dan mempunyai kekhasan tersendir, biasanya dibuat campuaran  atau bumbu utama rujak,sambal, dn berbagai masakan.
Setelah kami survei, rata-rata mereka menjual petisnya seharga Rp.5.000 /botol atau Rp. 120.000 /panci. Biasanya ikan yang digunakan yaitu ikan pindang atau tongkol, tetapi warga di sekitar menggunakan ikan pindang yang baru datang dari laut yang masih segar. 
 
Petis yang dibuat ada dua macam, yaitu petis asin dan manis, sesuai masyarakat menyukai petis yang mana, berbicara selera setiap orang mempunyai selera yang berbeda.
Jika kalian berwisata atau mampir di Desa Legung kurang pas rasanya kalau tidak bawa oleh-oleh petis dari Desa Legung Timur,.
Sedangkan dalam penjualanya di pasar Legung dan di toko-toko sudah disediakan.

MENCARI HARTA KARUN DENGAN MULUT, KKN 89 ADAKAN LOMBA YANG KEDUA KALINYA


KKN 89 Universtas Trunojoyo Madura  adakan lomba yang kedua kalinya di Desa Legung Timur Batang batang Sumenep, acara ini sebagai penyambutan HUT RI yang ke 72 setelah acara lomba yang pertama diadakan kemarin tanggal 3 agustus 2017.
Lomba kali ini mengusung tema pencarian harta karun, tentunya pencarianya tidaklah layaknya para pencari harta karun yang sesungguhnya, tetapi memakai mulut dalam pencarianya, dengan beberapa kelompok yang berkompetisi dalam merebut harta karun, dengan kata lain “siapa cepat dia dapat” tetapi tetap saesaui aturan main.



Acara tersebut di laksanakan pada jam satu siang hari jum’at pada tanggal 4 agustus 2017, yang bertempat di Depan MI Lughatul Islamiyah Desa Legung Timur, dan pesertanya sekitar 50 an, yang mana  masyarakat yang datang lebih banyak daripada hari kemarin.  
 
Dengan tempat yang berbeda diharapkan bisa menarik masyarakat yang lebih banyak dan bisa menjadi tau masyarakat khlayak akan  segera tiba HUT RI yang ke72.
Adapun penyerahan hadiahnya akan diberikan saat Tanggal 9 hari Rabo jam 7 malam di Dusun legung Desa Legung Timur.

Jumat, 04 Agustus 2017

MENYAMBUT HUT RI KE 72 KKN 89 ADAKAN LOMBA UNIK



Kuliah kerja nyata (KKN) kelompok 89 Universitas Trunojoyo Madura (UTM) di Desa Legung Timur Batang batang Sumenep menyambut hari ulang tahun kemerdekaan RI dengan adakan lomba yang unik, yaitu lomba memukul air dalam plastic dengan mata tertutup, dan tentunya air plastik tersebut diikat dalam gantungan yang sudah disediakan.
Kemeriahan tersebut diikuti oleh anak-anak sekolah di Desa Legung timur yang telah daftar menjadi pesertanya, sekitar 50.an peserta dari berbagai peserta didik yang tersebar di lembaga di Desa Legung Timur. Dari tingakat SD hingga SMP yang telah mengikuti lomba yang terbilang unik dan menarik tersebuts, sebenarnya lomba ini tidak terbatas usianya berapapun, namun demi mengantisipasi membeludaknya peserta, panitia hanya membatasi sampai tingkat SMP/ yang terbilang masih anak-anak. 
Masyarakat sekitar sangat berantusias menonton dan bersorak-sorai saat lomba berlangsung, hingga ada beberapa pedagang kaki lima yang berjualan disamping acara saat berlangsung. Meski masyarakat sangat banyak tetapi dengan rapid an bisa dikondisikan oleh panitia, keciali anak-anak yang memang bandel, Namanya juga “anak-anak”.
Kemeriahan tersebut dilaksanakan bertujuan untuk berpartisipasi dalam penyambutan hari Ulang tahun RI yang akan jatuh seminggu setelahnya, dan acara tersebut dilaksanakan pada jam dua siang hingga sore hari, dan tepatnya pada tanggal 3 Agustus yang bertempat di Depan Masjid (Depan rumah kepala Desa)  Dusun Legung Desa Legung Timur Batang Batang Sumenep.
Memang lomba ini mengawali dari berbagai acara-acara selanjutnya, dari lomba hingga malam puncak dari kegiatan-kegiatan pemberdayan dan kuliah kerja nyata kelompok 89 ini, masih ada banyak sekali lomba-lomba selanjutnya yang dilakukan di sela-sela pemberdayaan dan menjalankan program kerja unggulan dan program kerja pendukung yang telah disetujui oleh pihak kampus dan Desa Legung Timur.


Adapun lomba unik tersebut adalah inisiatif dari penanggung jawab lomba, yaitu Farida Hanum mahasiswi dari jurusan Agribisnis Universitas Trunojoyo Madura. 

Masyarakat Desa Legung Timur