Jumat, 21 Juli 2023

Teknologi Tepat Guna (TTG) lampu jalan otomatis di rumah warga





Penerangan jalan yang dinyalanakan secara manual umumnya memberikan kemungkinan terjadinya human error berupa melupakan mematikan lampu, sehingga menjadikan listrik yang ada, akan terus mengalir sehingga tagihan listrik yang ada akan melambung tinggi. Dengan kondisi yang ada tersebut, kami dari kelompok 50 memilih memanfaatkan teknologi photocell sebagai pencegah terjadinya hal tersebut. Karena, komponen photocell ini mampu mengatur jalur listrik yang bekerja sebagai pemutus jalur, dengan memanfaatkan sensor LDR. Alat ini bekerja sebagai pengatur mati nyalanya lampu, dalam kondisi gelap atau redup photocell akan menyalurkan arus atau lampu akan menyala, dan Ketika kondisi terang photocell akan memutuskan arus sehingga lampu yang ada akan mati.



Pelatihan pembuatan NIB dan Pengenalan Marketplace Kepada Ibu Sufiyat Pemilik Usaha Krupuk Ikan



Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang tergabung dalam Pengabdian Masyarakat  Kelompok 50 Desa Legung Timur menggelar pelatihan Pembuatan NIB dan Pengenalan Marketplace Kepada UMKM di Desa Legung timur kecamatan Batang-batang, Sumenep (08/07/2023). 

Putri Fitriani selaku koordinator kegiatan mengungkapkan bahwa pelatihan tersebut diadakan untuk membatu para pemilik usaha dalam membuat Nomor Induk Berusaha(NIB) dan juga Pemasaran produk melalui marketplace. “Dengan memiliki NIB, usaha yang dirintis akan memiliki legalitas dan memudahkan untuk mengakses hal-hal yang terkait di bidang administrative, seperti sertifikasi halal, pengajuan modal usaha dan sebagainya” jelas Putri.

Saat ini para pelaku usaha kecil kebingungan dalam mengurus pembuatan NIB, sertifikasi halal, dan administrasi lainnya, tak hanya itu mereka juga kebingungan untuk memasarkan produk yang telah dibuatnya. Kondisi itulah yang mendorong Putri Fitriani mengadakan pelatihan kepada UMKM, salah satunya Bu Sufiyat pemilik usaha kerupuk ikan di desa Legung timur.

Program kerja ini telah mendapatkan persetujuan dari dosen pembimbing lapangan, Bapak Alvin Sugeng Prasetyo, SE., M.SE., yang memberikan dukungan penuh terhadap program pelatihan pembuatan NIB dan Pengenalan Marketplace yang dilaksanakan di Desa Legung Timur. 

Mengenal Bu Sufiyat, beliau awalnya mencoba meracik kerupuk berbahan ikan segar dengan pengetahuan dan bahan yang terbatas. Namun, diluar dugaan, para tester menyebut hasil olahan Ibu Sufiyat memiliki rasa khas, gurih, dan enak.

“Krupuk olahan saya tanpa dijemur lagi.  Langsung digoreng hingga matang. Setelah itu siap disantap,” cerita Ibu Sufiyat saat temui

Produk yang dibuatnya mendapatkan tanggapan positif dari keluarga dan juga masyarakat sekitar.

Sejak saat itu, Ibu Sufiyat memantapkan hasilnya untuk membuat kerupuk ikan. Perihal ketersediaan bahan baku, Ibu Sufiyat tak berpikir panjang, karena desanya telah lama menjadi pusat ikan hasil tangkapan nelayan.

Produk Ibu Sufiyat telah dipasarkan oleh banyak reseller dan di toko-toko dengan harga yang terjangkau. Dengan kemasan yang cukup sederhana, peminat kerupuk Jhe' Kongrekong ini banyak diminati oleh para pelanggan. 

Namun, selama ini produksi Ibu Sufiyat belum memiliki NIB (Nomor Induk Berusaha) dan sertifikasi Halal. Oleh karena itu, kami Tim Pengabdian Masyarakat Kelompok 50 Desa Legung timur membantu mendapatkan NIB dan proses sertifikasi halal pada produk "Jhe' Kongrekong" milik Bu Sufiyat.

Buku Desa Legung Timur



Mahasiswa dari kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 50 Universitas Trunojoyo Madura telah mengambil inisiatif untuk menciptakan "Buku Desa Legung Timur" guna meningkatkan potensi lokal dan melestarikan kearifan lokal di desa tersebut. Buku tersebut merupakan bagian dari proyek KKN mereka yang bertujuan untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan setempat. 

Dengan semangat kolaboratif, mahasiswa KKN dari berbagai jurusan di Universitas Trunojoyo Madura bekerja sama dengan warga Desa Legung Timur untuk mengumpulkan, mendokumentasikan, dan mengabadikan warisan budaya, tradisi, serta potensi alam yang dimiliki oleh desa tersebut. Proyek ini juga melibatkan para pengajar dan tokoh masyarakat sebagai narasumber untuk memastikan akurasi dan keaslian informasi yang disajikan dalam buku. 

koordinator pembuatan buku Agus Ngulwi Mashuri, mengungkapkan, "Kami merasa terpanggil untuk berkontribusi dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat setempat selama masa KKN kami di Desa Legung Timur. Kami berharap 'Buku Desa Legung Timur' dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan potensi desa kami kepada dunia luar, serta memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk tetap mencintai dan melestarikan warisan nenek moyang." Buku tersebut akan mencakup beragam informasi tentang adat istiadat, seni, budaya, kuliner khas, potensi pariwisata, dan sumber daya alam yang ada di Desa Legung Timur. Selain itu, buku tersebut juga akan mencantumkan peta dan panduan bagi wisatawan yang ingin mengunjungi desa tersebut, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisata dan mendukung perekonomian lokal. 

Kepala Desa Legung Timur, Bapak Maskam, menyambut baik dan mengapresiasi inisiatif kelompok KKN 50 Universitas Trunojoyo Madura. Ia menyatakan, "Kami sangat berterima kasih atas usaha mereka dalam menciptakan 'Buku Desa Legung Timur.' Buku ini akan menjadi salah satu aset berharga bagi desa kami dalam mempromosikan keindahan dan potensi yang kami miliki." Buku tersebut direncanakan akan selesai dan diluncurkan pada akhir masa KKN kelompok tersebut. 

Universitas Trunojoyo Madura berkomitmen untuk mendukung penuh proyek ini dan berharap bahwa buku ini akan menjadi pijakan bagi proyek-proyek serupa di desa-desa lain yang terlibat dalam program KKN di masa mendatang. Dengan karya nyata ini, kelompok KKN 50 Universitas Trunojoyo Madura membuktikan bahwa mahasiswa memiliki peran penting dalam mengangkat potensi lokal dan melestarikan budaya serta lingkungan, yang sejalan dengan misi perguruan tinggi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan masyarakat. Semoga buku ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi Desa Legung Timur dan menjadi inspirasi bagi masyarakat lain untuk ikut berpartisipasi dalam pelestarian kearifan lokal.

Rabu, 12 Juli 2023

Kelompok 50 Pengabdian Masyarakat UTM Lakukan Transplantasi Terumbu Karang Dengan Menggunakan Metode Bioreeftek

Foto Pelepasan Terumbu karang


Sumenep, 12 Juli 2023 - Kelompok 50 Pengabdian Masyarakat Universitas Trunojoyo Madura (UTM) melaksanakan proyek Transplantasi terumbu karang dengan menggunakan metode bioreeftek yang inovatif di Desa Legung Timur. Dengan menggunakan batok kelapa sebagai bahan utama, kelompok ini berupaya memulihkan ekosistem karang yang terancam di pesisir pantai Desa Leggung Timur Kecamatan Batang-batang Kabupaten Sumenep.

Dalam proyek tersebut, Anis Silawati Selaku Koordinator Kelompok 50 Pengabdian Masyarakat UTM bekerja sama dengan nelayan setempat dan warga Desa Legung Timur. Mereka menyadari pentingnya menjaga kelestarian terumbu karang sebagai ekosistem yang vital bagi kehidupan laut dan masyarakat sekitar.

Proyek pelepasan terumbu karang juga didukung oleh dosen pembimbing lapangan, Bapak ALvin Sugeng Prasetyo, SE. M.SE., karena revabilitasi ini akan membawa hasil yang baik untuk para nelayan karena akan menjadi rumah baru bagi ikan, yang nantinya ikan tersebut menjadi sumber penghasilan bagi para nelayan..

Pemanfaatan batok kelapa sebagai bahan utama dalam rehabilitasi karang ini dipilih karena ketersediaannya yang melimpah di wilayah pesisir Desa Legung Timur. Selain itu, batok kelapa memiliki sifat yang ramah lingkungan dan mampu menyediakan tempat bertelur bagi biota laut.

Proses rehabilitasi dimulai dengan mengumpulkan batok kelapa yang telah dikumpulkan dari sumber daya alam lokal. Selanjutnya, batok kelapa tersebut dipotong menjadi ukuran yang sesuai dan dirangkai menjadi struktur berbentuk persegi panjang yang disebut "karang buatan". Setelah itu, karang buatan tersebut ditempatkan di perairan terumbu karang yang terdampak atau terdegradasi.

Proyek rehabilitasi karang menggunakan batok kelapa oleh Kelompok 50 Pengabdian Masyarakat UTM di Desa Legung Timur merupakan contoh nyata upaya kreatif dalam menjaga kelestarian ekosistem laut. Diharapkan inisiatif ini dapat menginspirasi masyarakat lain untuk berperan aktif dalam perlindungan dan pelestarian sumber daya alam yang ada di sekitar mereka.

LPPM UTM Kunjungi Kelompok 50 Ke Desa Legung Timur

Foto Kunjungan LPPM UTM


Legung Timur, 10 Juli 2023 - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UTM melakukan kunjungan ke Kelompok 50 Desa Legung Timur. Kunjungan tersebut bertujuan untuk membantu pengembangan masyarakat di wilayah tersebut melalui program-program KKN yang dijalankan oleh Mahasiswa. 

Dalam kunjungan tersebut, tim LPPM memberikan pendampingan kepada Kelompok 50 Desa Legung Timur. Mereka berfokus pada beberapa bidang yang dianggap krusial untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, seperti pertanian, kesehatan, pendidikan, dan pengembangan ekonomi lokal. 

Dalam bidang pertanian, LPPM memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani di Kelompok 50 Desa Legung Timur untuk menerapkan metode pertanian yang modern dan berkelanjutan. Kelompok 50 memperkenalkan penggunaan pupuk organik, dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. 

Kunjungan LPPM dalam rangka monitoring evaluasi dari program kerja yang dilakukan oleh kelompok 50, dalam kesempatan itu LPPM memberikan banyak motifasi dan masukan untuk program kerja yang di lakukan oleh kelompok 50 Desa Legung Timur

Kamis, 06 Juli 2023

Kelompok 50 Pengabdian Masyarakat UTM lakukan sosialisasi stunting di desa Legung timur

sosialisasi stunting desa Legung timur


Sumenep - Mahasiswa Pengabdian Masyarakat UTM Kelompok 50 Universitas Trunojoyo Madura, melakukan Sosialisasi stunting pada ibu-ibu desa Legung Timur, Bertempat di Posyandu Dusun Ghuntong, Desa Legung timur Kecamatan Batang-batang Kabupaten Sumenep, Kamis (6 Juli 2023).

Azziliyatul Arifah mengatakan, ide untuk mengadakan sosialisasi stunting berawal dari masifnya gejala Stunting di Indonesia terutama di daerah pedesaan.

"Masalah stunting pada anak hampir tidak bisa dihindarkan, dalam setiap desa masalah ini sering ditemui, oleh karena itu kami mencoba membuat kegiatan sosialisasi stunting kepada warga desa leggung timur untuk menghindari stunting pada anak-anak mereka," ujarnya.

Dalam hal ini orang tua berperan penting dalam pertumbuhan anak terutama dalam mempersiapkan kondisi pertumbuhan anak yang maksimal, sehingga pada usia dua belas tahun anak dapat menunjukkan kondisi tubuh yang sehat tanpa ada kekurangan gizi.

Dosen pembimbing lapangan, Alvin Sugeng Prasetyo SE, M.SE., mendukung kegiatan yang dilakukan mahasiswa binaannya, kegiatan ini sangat positif dan berdampak langsung terhadap kesehatan anak desa Legung timur.

"Bagus sekali programnya, karena pemerintah sedang gencar sekali untuk menurunkan persentase stunting. Terlebih di madura angka stuntingnya masih tinggi. Sangat bagus jika diadakan sosialisasi stunting pada masyarakat sini" Tegasnya 

Azziliyatul Arifah Selaku koordinator kegiatan juga menggandeng puskesmas Legung timur untuk membantu memberikan arahan terhadap masyarakat mengenai stunting.

"Kegiatan Sosialisasi Stunting ini juga didukung puskesmas setempat dan memberikan kesempatan sosialisasi di gabung dengan agenda rutin puskesmas leggung timur di posyandu dusun ghuntong," tegas Azziliyatul Arifah

Acara diawali dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan pada anak, kemudian agenda rutinan posyandu anak dan posyandu lansia. posyandu lansia dilakukan untuk mengecek kesehatan para lansia seperti cek tensi darah, setelah itu dilanjutkan acara sosialisasi stunting dan cara pencegahannya.

Dalam kesempatan tersebut Bu saodah selaku warga desa memberikan tanggapan atas digelar sosialisasi stunting ini, " sosialisasi stunting ini sangat bagus dilakukan, terlebih lagi warga desa legung timur pada umumnya belum mengetahui bahaya stunting, sehingga hal ini menjadi tambahan ilmu baru baik kita semua" ujarnya 

Perlu diketahui penyebab stunting pada anak ada beberapa faktor meliputi kurangnya ilmu pengetahuan tentang pencegahan stunting, infeksi berulang atau kronis, sanitasi yang buruk dan terbatasnya layanan kesehatan

Gejala yang menunjukkan anak mengalami stunting meliputi tubuh anak yang lebih pendek dibandingkan standar tinggi badan anak seusianya, berat badan anak yang bisa lebih rendah untuk anak seusianya, pertumbuhan tulang yang terhambat, mudah sakit, gangguan belajar, dan gangguan tumbuh kembang pada anak.

Seorang ibu harus menyadari bahwa stunting adalah masalah kesehatan yang berisiko tinggi dan dapat mempengaruhi pertumbuhan anak hingga dewasa, oleh karena itu, peran orang tua sangat dibutuhkan untuk pencegahan Stunting pada anak.

Hal yang paling umum untuk mencegah stunting pada anak adalah memberikan wawasan pada ibu-ibu yang sedang hamil dan yang memiliki balita secara rutin, sehingga pemeriksaan kondisi anak dapat terkontrol dengan baik.

Dengan adanya sosialisasi stunting ini dapat memberikan kesadaran kepada masyarakat terkait penting pencegahan Stunting pada anak-anak mereka.


Selasa, 04 Juli 2023

Pengabdian Masyarakat UTM Kelompok 50 Gelar Sosialisasi Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) Berbahan Sabut Kelapa


 


Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang tergabung dalam Pengabdian Masyarakat  Kelompok 50 Desa Legung Timur menggelar pelatihan pembuatan pupuk organik cair (POC) dari sabut kelapa di desa legung timur kecamatan Batang-batang, Sumenep (03/07/2023). Bertempat  di posko kegiatan Pengabdian Masyarakat kelompok 50 Desa legung timur.

 

Siti Erika selaku koordinator kegiatan mengungkapkan bahwa pelatihan tersebut diadakan sebagai sarana edukasi pada masyarakat tentang pemanfaatan sabut kelapa menjadi pupuk organik cair. “Melalui pengolahan yang tepat, alih-alih hanya dibuang, limbah nantinya dapat memberi manfaat bagi lingkungan, terutama untuk lahan pertanian” jelas Erika.

                                                                                                                                                  

Saat ini, sabut kelapa hanya di tumpuk kemudian di bakar, padahal limbah sabut kelapa memiliki potensi yang besar apabila dikelola secara baik dan benar, seperti pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) yang saat ini di praktikkan oleh  mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura.

 

Kondisi inilah yang mendorong Siti Erika bersama Nuril Wahidah mengadakan sosialisasi pembuatan pupuk organik cair dengan tema “Pembutan Pupuk Organik Cair (POC) menggunakan limbah sabut kelapa”, dengan tujuan dapat mengurangi limbah sabut kelapa serta dapat dimanfatkan oleh para petani desa lenggung timur sebagai pupuk bagi tanaman.

 

Program kerja ini telah mendapatkan persetujuan dari dosen pembimbing lapangan, Bapak Alvin Sugeng Prasetyo, SE., M.SE., yang memberikan dukungan penuh terhadap program pembuatan pupuk organik cair yang akan dilaksanakan di Desa Legung Timur.

 

Rangkaian kegiatan dimulai dengan pembukaan. Selanjutnya, dilakukan sosialisasi tentang pembuatan pupuk organik cair (POC) menggunakan bahan sabut kelapa. Setelah sosialisasi, kegiatan dilanjutkan dengan praktik langsung cara pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) kepada warga desa.

 

Masyarakat diajarkan mengenai langkah-langkah yang dilakukan dalam proses pembuatan pupuk organik cair (POC). Bahan utama yang digunakan meliputi sabut kelapa, EM4, larutan gula merah, dan air. Jumlah air yang digunakan adalah 40 liter, EM4 sebanyak 20 tutup botol, larutan gula merah sebanyak 8 tutup botol, dan sabut kelapa yang telah di iris  seberat 1 kilogram. Setelah itu, pupuk yang telah dicampurkan didiamkan selama 10 hari sebelum dapat digunakan.

 

Manfaat pupuk organik cair (POC) dari sabut kelapa ini meliputi penguatan batang dan akar tanaman, peningkatan bobot dan isi buah serta biji tanaman, penyempurnaan warna buah atau biji, peningkatan aroma harum pada buah, dan peningkatan rasa manis buah. Cara pengaplikasiannya yaitu 1 liter POC dicampur dengan 10 liter air kemudian di aplikasikan pada sekitar perakaran tanaman.

 

Proses pembuatan pupuk organik cair (POC) juga didokumentasikan dalam bentuk video. Jika pada waktu yang akan datang warga lupa tentang proses pembuatan POC, mereka dapat melihat dokumentasi pembuatan yang telah diunggah di YouTube. Link video tersebut disertakan di bawah ini.


Video : https://youtu.be/o84nTP2QDQ0

 

 

 

Rabu, 18 Januari 2023

Buku Desa KKNT Kelompok 22 Tahun 2022 - The Village of Golden Dust



Berada di tempat asing bersama orang asing merupakan suatu hal yang tidak mudah. Terlebih, harus menyatu dengan budaya asing. Akan tetapi, semuanya terasa sangat menyenangkan jika saling menghargai satu sama lain untuk mencapai misi yang sama.

 

Budaya bukanlah sebuah jembatan pemisah manusia. Sebaliknya, budaya membuat manusia menyatu dalam perbedaan. Sebagai tamu, kita haruslah menghormati budaya dimana kaki kita berpijak. Bukan budaya yang harus menghormati dan mengikuti kita.

 

Desa Legung Timur dengan budaya tidur di atas kasur pasir mengajarkan kami banyak makna serta ilmu. Tentang keramahan penduduk, senyum anak-anak ketika bermain, tegur sapa ketika bersimpangan, serta perjuangan nelayan untuk keluarganya. Perihal pengabdian kepada masyarakat, kami juga belajar banyak dari budaya masyarakatnya. Dimana sebagus apapun alas tidur manusia, tidak akan membuat hati dan tingkah lakunya lembut.

 

Di sini, kita disatukan untuk mengabdi

 

PJ: Yenita Puspitasari, Fauzi Ardiansyah,  Khansa Daffa Zulhazmi, Zahrotul Qolbiyah

 

Penulis: Zulfikar Yusuf Baiquni, , Fitrih Ana Anisah, Siti Madinatul Munawwarah, Rahma Fitriyani, Dini Wulan Suci, Andicho Putra Argadinata, Rizal Alfianto, J.M. Havidz Yasal Al-Afghoni, Moh. Fajar Rahmanto, Aqsha Nurulfranidya S., Muhammad Rafi Alhanif

 

Editor: Ach. Dafid, S.T., M.T.

 


Selasa, 17 Januari 2023

Sosialisasi IT Untuk Siswa Kelas 5 dan 6 SDN Legung Timur 1(Dasar Google Docs dan Google Spreadsheets)


Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 22, Universitas Trunojoyo Madura (UTM) kembali melakukan program kerja pengenalan tentang teknologi tepatnya di bidang IT (Teknologi Informasi) kepada anak-anak kususnya di jenjang Sekolah dasar ( SD) yang kami datangi sebelumnya. Penguasaan teknologi sangatlah berguna untuk era modern seperti sekarang ini baik untuk dasar pada IT itu sendiri maupun yang sampai level profesional, agar pemahaman teknologi tersebut bisa menjadi bekal yang sangat berguna bagi  anak-anak tersebut untuk dimasa yang akan datang. Teknologi memang sangatlah luas, namun untuk tingkat anak sekolah dasar (SD) kami mengajarkan dasar dari sebuah penggunaan sistem ms.word dan ms. Excel sesuai dengan tingkatan pada anak-anak tersebut. Agar progam kerja kelompok yang kami ajarkan yaitu pelatihan dasar tentang IT, hal ini dapat membantu generasi muda sekitar agar bisa menggunakan sistem teknologi yang akan sangat bermanfaat untuk kedepannya.

Pada era yang serba digital dan modern seperti sekarang ini membuat kemajuan teknologi sangat cepat berkembang dan berinovasi, tentunya penguasaan teknologi untuk anak-anak muda akan sangat diperlukan, agar mereka tidak ketinggalan jaman setidaknya mereka sedikit bisa untuk mengoperasikan IT. Hal ini menjadikan teknologi ini di minati oleh generasi muda khususnya anak-anak SD itu sendiri, salah satunya anak-anak  Desa Legung Timur, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten sumenep, pada hari jum’at  12/01/2023.

Kegiatan sosialĺisasi terkait teknologi mendapat respon positif dan dukungan dari kepala desa beserta perangkatnya, dengan adanya antusiasme dari warga desa sekitar. Sosialisasi teknologi tersebut, diharapkan dapat berguna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa kususnya generasi muda (anak-anak) Legung Timur, dan dapat dikelolah dengan baik oleh pemerintah desa desa Legung Timur, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep.

Sosialisasi IT dilakukan dengan menggunakan laptop yang sudah disediakan dari pihak SD, pada pembelajaran tersebut pihak kami(penyelenggara) menjelaskan apa itu arti IT, kemudian juga dasar" untuk mengoperasikan laptop mulai dari ms.word yaitu belajar mengenai bagaimana mereka Menebalkan Tulisan yang Sudah Ada (BOLD), Memiringkan Tulisan yang Sudah Ada(/), Membuat Tulisan Bergaris Bawah (Underline) di Word dan Mengubah warna font kemudian dilanjut dengan pembuatan table pada ms.excel. Dari hasil sosialisasi tersebut anak-anak yang sebelumnya belum diajarkan sekali tentang IT akhirnya sedikit mengerti dasar-dasar tentang IT. Diakhir pembelajaran tersebut kami memberikan quis dan hadiah supaya mereka lebih semangat lagi untuk terus belajar. Harapan terbesar kami adalah semoga kemajuan dan pengetahuan di sektor teknologi semakin maju di desa tersebut.

 

 

Penulis : Muhammad Rafi Alhanif || 190511100049

Editor: Dini Wulan Suci || 190441100122

DPL: Ach Dafit S.T., M.T.


VIDEO PROFIL DESA LEGUNG TIMUR (Kampung Kasur Pasir)


Menurut Sejarahnya Kata Legung berasal dari dua kata, yaitu “agung” dan “wali”. Kedua kata tersebut merujuk kepada makna yang berasal dari buyut sakti bernama Syafi’ei. Pada saat masa penjajahan Belanda, beliau merupakan sosok yang sangat dihormati dan menjadi panutan masyarakat sekitar. Hal tersebut disebabkan karena kesaktian yang dimilikinnya dan beliau adalah sosok yang menjunjung tinggi nilai sopan santun dalam berbudaya.

            Masyarakat pesisir Legung Timur terbiasa hidup dengan pasir. Budaya kasur pasir merupakan budaya unik yang ada di desa Legung Timur. Dimana masyarakat terbiasa menjadikan pasir sebagai kasur untuk tidur sehari-hari. Kebiasaan tidur di pasir sudah turun temurun dari nenek moyang dan masih dilestarikan hingga sekarang.

            Profil Desa Legung Timur Serta kearifan lokalnya terangkum dalam video profil desa. Video profil ini dibuat oleh kelompok 22 KKNT tahun 2022. Video profil ini di buat untuk mengkemas profil desa dalam bentuk visual sehingga lebih menarik. Harapan dari Video Profil desa Legung Timur yang telah di buat dapat menarik wisatawan lokal untuk singgah di desa ini.


Penulis: Fitrih Ana Anisah || 190441100115

Editor: Dini Wulan Suci ||190441100122

DPL: Ach Dafit S.T., M.T.


Sosialisasi dan Penyerahan Teknologi Tepat Guna Kepada Aparatur Desa Legung Timur




Tim Kuliah Kerja Nyata-Tematik (KKN-T) kelompok 22, Universitas Trunojoyo Madura (UTM) kembali melakukan program kerja yaitu pengenalan teknologi tepat guna berupa lampu otomatis kepada seluruh jajaran perangkat desa yang di undang. Pengenalan teknologi tepat  guna diharapkan dapat bermanfaat bagi  masyarakat setempat, yaitu masyarakat dapat menggunakan sistem teknologi yang dibuat oleh tim KKN-T sebagai penerangan atau pencahayaan otomatis pada kondisi gelap. Teknologi lampu otomatis dapat menyala sendiri tanpa saklar karena adanya sensor LDR atau Light Dependent Resistor.

Di era digital dengan membuat kemajuan cara berpikir berkembang dengan pesat. Hal ini menjadikan teknologi tersebut di minati oleh perangkat desa dan khususnya mismarked lokal, yang menjadi topik progam ini menjadi daya tarik masyarakat lokal, salah satunya masyarakat Desa Legung Timur, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, pada hari jumat  (13/01/2023).

Kegiatan sosialoisasi terkait teknologi tepat guna mendapat respon positif dan dukungan dari kepala desa beserta perangkatnya, dengan adanya antusiasme dari warga desa sekitar. Sosialisasi teknologi tepat guna diharapkan dapat berguna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Legung Timur, dan dapat dikelola dengan baik oleh pemerintah desa Legung Timur, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep.

Uji coba lampu otomatis dilakukan menggunakan bantuan senter sebagai cahaya buatan, dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa lampu otomatis bekerja dengan baik seperti yang ditampilkan gambar di atas.

Dari hasil uji coba sistem lampu otomatis, dapat disimpulkan bahwa sistem dapat bekerja dengan baik, dapat dilihat dari 10 percobaan yang hasilnya selalu sesuai dengan harapan.  Untuk melanjutkan proker ini, kami harapkan akan ada pihak yang dapat memproduksi sistem lampu otomatis dalam jumlah banyak agar seluruh warga desa dapat memiliki alat tersebut.

 

Penulias: J.M. Havidz Yasaf Al-Afghoni || 190441100031 dan Moh Fajar Rahmanto || 190111100344

Editor: Dini Wulan Suci || 190441100122

DPL: Ach. Dafit S.T., M.T

Sabtu, 14 Januari 2023

Belajar Mengajar Bahasa Inggris Kelas 1 dan 4 di SDN Legung Timur 1


Tim Kuliah Kerja Nyata-Tematik (KKN-T) dari Universitas Trunojoyo Madura mempunyai program yang bernama Belajar Bersama Ceria (BBC). Kegiatan ini dibuat dengan metode belajar yang ceria dan menyenangkan agar para siswa-siswi antusias dalam mengikuti materi yang diajarkan. Kegiatan mengajar ini fokus pada mata pelajaran Bahasa Inggris agar siswa lebih paham dalam berbahasa Inggris. Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan sebanyak satu minggu dua kali, yaitu hari rabu untuk kelas 1 dan jumat untuk kelas 4.

Maksud dari kegiatan ini agar siswa-siswi mengetahui pentingnya bahasa inggris di zaman sekarang. Bahasa inggris merupakan bahasa kedua yang penting setelah bahasa ibu (bahasa Indonesia). Materi yang kami ajarkan untuk kelas 1 tentang greeting yaitu kalimat sapaan, sedangkan untuk kelas 4 tentang verb yaitu kata kerja. Tim KKN-T hanya mengajar 2 kelas saja karena mengikuti kurikulum yang ada pada sekolah ini.

Tim KKN-T membuat dua media pembelajaran yang bertujuan untuk menambah antusias para siswa-siswi dalam belajar bahasa Inggris, media yang dibuat bernama Rolling ball dan Spinner. Media ini dibuat untuk menyegarkan suasana dalam kelas agar mereka tidak bosan dengan cara pembelajaran yang begitu saja.

 

Penulis: Aqsha Nurulfranidya S || 190511100067

Editor: Dini Wulan Suci || 190441100122

DPL: Ach Dafit S.T., M.T.


Sosialisasi dan Pendampingan Posyandu Desa Legung Timur


Tim Kuliah Kerja Nyata-Tematik (KKN-T) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) melakukan kegiatan pendampingan posyandu untuk balita dan lansia di Desa Legung Timur, dengan waktu pelaksanaan pada 10 - 11 Januari. Posyandu dilakukan diberbagai titik lokasi, salah satunya di TK Nurul Anwar bagian Pesisir Barat pada hari pertama, dan rumah bapak Hanafi bagian Pesisir Timur pada hari kedua.

Posyandu merupakan kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh, dan untuk masyarakat. Kegiatan posyandu yang dilaksanakan oleh tim KKN-T UTM bersama bidan dan kader-kader yang bertugas dalam membantu keberlangsungan posyandu di Desa Legung Timur merupakan kegitan rutin yang dilakukan setiap awal bulan, yang bertujuan untuk mengontrol kesehatan masyarakat, khususnya balita dan lansia.

Posyandu balita biasanya dihadiri oleh ibu-ibu beserta balita mereka. Beberapa kegiatan pelayanan kesehatan yang dilakukan seperti penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, imunisasi, pemberian vitamin dan pemberian makanan tambahan seperti kue, buah, susu. Pemantauan tumbuh kembang balita sangat penting dilakukan sebagai upaya untuk memantau perkembangan sekaligus mengidentifikasi adanya gangguan pertumbuhan sejak dini. Dengan diadakannya kegiatan posyandu ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan balita yang ada di Legung Timur.

Sedangkan posyandu lansia rutin dilakukan untuk pengecekan berat badan, mengukur tinggi badan, cek gula darah dan cek tensi darah. Selain itu ada juga kegiatan penyuluhan kesehatan dan pemberian vitamin apabila dibutuhkan.

 

Penulis: Dini Wulan Suci || 190441100122

Editor: Yenita Puspitasari || 190491100020

DPL: Ach Dafit S.T., M.T.

Senin, 02 Januari 2023

Pelatihan Pembuatan Briket Arang dari Batok Kelapa kepada Ibu-Ibu PKK Desa Legung Timur


Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 22, Universitas Trunojoyo Madura (UTM) kembali melakukan program kerja yang mengusung judul “Pelatihan Pembuatan Briket dari Batok Kelapa”. Kegiatan tersebut dilaksanakan di balai desa Legung Timur, pada hari Rabu (28/12/2022).

Briket dari batok kelapa sendiri adalah bahan bakar alternatif yang sering digunakan untuk memasak terutama makanan yang ada di restoran. Briket batok kelapa banyak digunakan di negara seperti Eropa, Timur Tengah, dan Asia yang sebagian besar mengimpor briket dari Indonesia. Dengan peluang pasar ekspor yang besar itu harusnya dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha kecil atau menengah untuk dijadikan sebagai usaha. Hal itu yang mendasari kelompok 22 KKN mengadakan pelatihan pembuatan briket dari batok kelapa.

Kegiatan pelatihan pembuatan briket dari batok kelapa mendapat respon positif dan dukungan dari kepala desa beserta perangkatnya. Dengan adanya dukungan tersebut, diharapkan pelatihan pembuatan briket dari batok kelapa mampu meningkatkan ekonomi masyarakat desa Legung Timur, dan dapat dikelola dengan baik oleh pemerintah desa Legung Timur, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep.

Briket dari kelapa sangat mudah dibuat, hal ini dikarenakan buah kelapa yang merupakan bahan utama briket banyak ditemukan di daerah Legung Timur karena geografisnya yang cocok untuk di tanami pepohonan seperti kelapa. Briket dari batok kelapa menghasilkan panas yang lebih besar, ramah lingkungan, dan tidak menimbulkan asap.

Adapun proses pembuatan briket kelapa adalah dengan melakukan pengarangan terlebih dahulu dengan cara membakar batok kelapa sampai menyusut dan menghitam, dan kemudian arang yang telah melalui proses pembakaran selanjutnya ditumbuk dan disaring sampai menjadi tepung, dilanjutkan dengan proses pencampuran antara tepung kanji dan batok kelapa yang sudah halus lalu dicampur dengan air panas berdasarkan takaran 1:10. Setelah semua bahan tadi tercampur dengan merata, selanjutnya lakukan proses pencetakan dengan menggunakan cetakan. Proses terakhir adalah pengeringan briket yang sudah dicetak dengan menggunakan oven bersuhu 65 derajat celcius selama kurang lebih 2 jam atau bisa juga dikeringkan dengan bantuan sinar matahari selama 3-4 hari.

 

 

Penulias : Moh Fajar Rahmanto || 190111100344

Editor: Dini Wulan Suci || 190441100122

DPL: Achmad Dafid, S.T., M.T

 


Minggu, 01 Januari 2023

Sosialisasi E-Commerce Kepada Warga dan Karang Taruna Desa Legung Timur

Sosialisasi E-Commerce Kepada Warga dan Karang Taruna Desa Legung Timur



Pada hari Jumat, 30 Desember 2022 program Pengabdian Masyarakat Universitas Trunojoyo Madura kelompok 22 melakukan Sosialisasi E-Commerce. Acara tersebut diadakan di Balai Desa Legung Timur Kecamatan, Batang-Batang, Kabupaten Sumenep. Pada acara tersebut dihadiri oleh warga dan karang taruna Desa Legung Timur.


Desa Legung Timur, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep memiliki banyak produk khas dan UMKM.  Salah satu prduk khas UMKM pada Desa Legung Timur yaitu kripik ikan. Akan tetapi terdapat kendala pada UMKM tersebut yaitu belum terdaftar pada BPOM sehingga ada kendala pada pemasaran produknya.

 

Pada sosialisasi kali ini membahas pengenalan E-Commerce, promosi produk, dan BPOM. Pada materi pengenalan E-Commerce menjelaskan tentang pentingnya E-Commerce dan mengajarkan kepadawarga bagaimana cara membuat toko online pada tokopedia. Selain itu juga mengajarkan bagaimana menambahkan bisnis ke dalam Google Maps.

 

Pada materi tentang promosi menjelaskan tentang bagaimana promosi pada beberapa platform seperti Instagram, Tiktok, dan Whatsapp. Pada materi ini juga menjelaskan tips promisi produk yang menarik.  Beberapa tips promosi yang menarik yaitu memberi nama produk yang menarik, membuat deskripsi produk yang menarik, dan menggunakan foto produk yang menarik.

 

Pada materi tentang BPOM menjelaskan pentingnya mendaftarkan produk ke BPOM dan menjelaskan bagimana cara mendaftarkan produk ke BPOM. Pada materi ini menjelaskan bagaimana cara mendaftar pada BPOM secara online. Untuk langkah-langkah mendaftar ke BPOM secara online yaitu melakukan regristrasi akun perusahaan dan melakukan registrasi produk dengan input data dan upload dokumen pendukung produk. Setelahnya akan mendapatkan surat perintah melengkapi registrasi pembayaran. Setelah proses pembayaran selesai, akan ada evaluasi dan verivikasi produk oleh petugas.


Penulis: Andicho Putra Argadinata || 190441100125

Editor: Dini Wulan Suci || 190441100122


Masyarakat Desa Legung Timur